Bukan Marco Polo atau Vasca De Gama yang Menemukan Indonesia, tapi Orang Ini  Siapakah Dia?

Ilustrasi (Dok:Net)

JAKARTA (Surya24.com) -Francis Drake, seorang pelaut Inggris yang hidup pada abad ke-16, adalah salah satu tokoh terkenal dalam sejarah penjelajahan maritim. Ia dikenal sebagai salah satu pelaut terhebat pada zamannya, yang berhasil mengarungi lautan dunia dan mencapai prestasi yang mengesankan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perjalanan hidup dan pencapaian legendaris Francis Drake.

Francis Drake dilahirkan pada sekitar tahun 1540 di Tavistock, Devon, Inggris. Sejak muda, ia sudah menunjukkan ketertarikan dan bakat dalam bidang pelayaran. Ketika remaja, Drake bergabung dengan kapal yang berlayar ke Laut Tengah dan membantu dalam berbagai ekspedisi. Pengalamannya di lautan awal ini membentuk dasar pengetahuannya tentang navigasi dan kehidupan di atas kapal.

Puncak karir pelaut Drake terjadi pada tahun 1577 ketika ia memimpin ekspedisi yang terkenal sebagai "Voyage of Circumnavigation". Dalam ekspedisi ini, Drake memimpin kapal The Golden Hind dalam upaya untuk mengarungi dunia dan menjelajahi wilayah yang belum terjamah. Dalam perjalanannya, ia berhasil melintasi Selat Magellan, melewati Samudra Pasifik, dan akhirnya mencapai pantai barat Amerika Utara. Drake juga menjadi pelaut Inggris pertama yang mencapai pantai barat Amerika Utara.

Selama perjalanannya, Drake melibatkan diri dalam serangkaian pertempuran dan penaklukan. Ia menjarah beberapa kota di pesisir Amerika Selatan dan Karibia, serta menaklukkan beberapa kapal Spanyol yang kaya raya. Salah satu pencapaian terbesar Drake adalah saat ia menyerang dan menenggelamkan Armada Spanyol di Teluk Cadiz pada tahun 1587. Tindakan ini tidak hanya memberikan keuntungan finansial yang besar, tetapi juga melemahkan kekuatan Spanyol yang pada saat itu menjadi pesaing utama Inggris dalam persaingan kolonial dan perdagangan.

Pulang dari ekspedisi keliling dunia ini pada tahun 1580, Drake diangkat menjadi ksatria oleh Ratu Elizabeth I dan menjadi salah satu tokoh penting di Inggris. Ia juga menjadi anggota Parlemen dan berperan dalam pertahanan negara. Pada tahun 1588, saat Armada Spanyol melancarkan serangan terhadap Inggris, Drake memainkan peran kunci dalam melawan invasi tersebut.

Selain prestasi maritimnya, Francis Drake juga dikenal sebagai pelopor dalam pemetaan dan navigasi. Ia membawa peta yang akurat dan melakukan pengukuran astronomi selama perjalanannya, yang membantu memperbaiki pengetahuan geografis saat itu.

Pada tanggal 28 Januari 1596, Francis Drake meninggal dunia di atas kapalnya di lepas pantai Panama. Peninggalannya sebagai seorang pelaut legendaris dan penjelajah yang berani tetap dikenang dalam sejar

Sejarah dan warisan Francis Drake terus hidup dalam perjalanan maritim dan penjelajahan modern. Pengaruhnya sebagai salah satu pelaut terbesar dalam sejarah sangat signifikan. Banyak pulau, tanjung, dan jalur pelayaran yang dinamai sebagai penghormatan kepadanya.

Pencapaian dan ketangguhan Francis Drake mengilhami banyak pelaut dan penjelajah masa depan. Kisah kepahlawanannya dan ketekunannya dalam menghadapi tantangan lautan menjadi teladan bagi generasi-generasi berikutnya. Ia membuka jalan untuk penjelajahan lebih lanjut dan memberikan kontribusi penting dalam memperluas pengetahuan manusia tentang geografi dan navigasi.

Tak hanya itu, warisan Drake juga mencakup dampak politik dan ekonomi. Pada zamannya, serangkaian serangan dan penjarahan terhadap armada Spanyol oleh Drake membantu memperkuat posisi Inggris sebagai kekuatan maritim yang dominan. Keberhasilannya dalam menaklukkan kapal-kapal Spanyol yang kaya melimpahkan kekayaan dan keuntungan ke Inggris.

Selain itu, perjalanan Drake mengilhami para penjelajah berikutnya untuk mengeksplorasi dunia dengan semangat petualangan dan keingintahuan. Jejaknya membuka peluang untuk eksplorasi dan penjelajahan lebih lanjut, memperluas pengetahuan manusia tentang dunia dan membuka pintu bagi perdagangan global yang berkembang pesat.

 

Pengaruh Francis Drake tidak hanya terbatas pada masa hidupnya, tetapi juga berlanjut hingga saat ini. Kisah-kisah tentang perjalanan epiknya di lautan, keberanian dan keuletannya, serta dedikasinya dalam mengukir sejarah maritim tetap menjadi inspirasi bagi generasi masa kini. Banyak buku, film, dan dokumenter yang mengisahkan perjalanan hidup dan pencapaian luar biasa pelaut legendaris ini.

Dengan segala prestasinya, Francis Drake telah menorehkan namanya dalam sejarah sebagai salah satu pelaut terbesar dan penjelajah terkenal. Dedikasinya dalam mengarungi lautan dan memperluas batasan pengetahuan manusia tidak akan pernah dilupakan. Francis Drake adalah simbol petualangan, keberanian, dan semangat eksplorasi yang telah membawa pengaruh yang mendalam dalam sejarah penjelajahan maritim.

Menemukan Indonesia

Dikutip dari kompas.com,  seperti diketahui Francis Drake adalah pelaut Inggris yang paling tersohor pada era Ratu Elizabeth I. Sejak tahun 1560-an hingga 1580, Francis Drake melakukan perjalanan keliling dunia hanya dalam satu ekspedisi.

 Ia juga merupakan orang pertama yang menyelesaikan pelayaran sebagai kapten ketika memimpin ekspedisinya tersebut. Lebih lanjut, Francis Drake juga orang Inggris pertama yang berusaha mencari dan menemukan wilayah Indonesia. 

Awal kehidupan Francis Drake diperkirakan lahir antara tahun 1540 hingga 1544 di Devonshire, Inggris. Ia tumbuh besar di Plymouth bersama keluarga Hawkins, kerabatnya yang bekerja sebagai seorang pedagang dan bajak laut. Saat usianya 18 tahun, Francis Drake untuk pertama kalinya diajak berlayar bersama dan mendapatkan kapalnya sendiri sekitar tahun 1560-an. Lalu, pada 1567, Francis Drake bersama sepupunya, John Hawkins, berlayar menuju Afrika untuk melakukan perdagangan budak secara ilegal.

Konon, setelah itu, mereka akan menjual para budak tersebut. Namun, sebelum 

melakukannya, mereka mendapatkan serangan dari tentara Spanyol di Pelabuhan San JUan de Ulua, Meksiko. Akibatnya, banyak rekan mereka yang tewas, sehingga Francis Drake menjadi sangat benci terhadap Kerajaan Spanyol. 

Sepak terjang Francis Drake dalam dunia pelayaran pun ternyata menarik perhatian Ratu Elizabeth I, yang kemudian memberikannya kapal perang dan hak untuk menjarah kapal-kapal Spanyol di Karibia. Terhitung sejak 1572, Francis Drake telah banyak menjarah kapal-kapal Spanyol di sekitar Panama dan kembali ke Inggris dengan sejumlah besar harta rampasan.

 Sepulangnya ke Inggris, nama Francis Drake semakin populer hingga akhirnya ia dipilih sebagai pemimpin ekspedisi yang bertujuan untuk melawan Spanyol di sepanjang pantai Amerika Selatan tahun 1577.

Selain bertugas untuk memerangi Spanyol, Francis Drake juga ditugaskan untuk mencari jalur pelayaran rempah-rempah. Dengan menggunakan kapalnya yang diberi nama Golden Hind, Francis Drake memulai pelayarannya dan berhasil sampai di Peru dan Chili. Francis Drake terus mengarungi samudera sampai akhirnya mencapai Pasifik, Filipina, dan membeli rempah-rempah di Kepulauan Maluku sekitar pertengahan tahun 1579. 

Dari Indonesia, Francis Drake mengarahkan kapalnya menuju barat hingga mencapai Tanjung Harapan dan tiba kembali di Inggris pada pertengahan September 1580. Setelah berhasil menyelesaikan misinya tersebut, Francis Drake dianugerahi gelar bangsawan oleh Ratu Elizabeth I. Selain itu, ia juga diangkat menjadi walikota Plymouth dan menjadi anggota House of Commons. Lebih lanjut, Francis Drake juga menjadi pelaut inggris pertama yang berhasil mengelilingi dunia. 

Meninggal dunia Pada 1589, Ratu Elizabeth I meminta Francis Drake untuk membantu pemberontakan Portugis di Lisbon dalam melawan Spanyol. Akan tetapi, kali ini Francis Drake gagal menyelesaikan misinya. Sekembalinya ke Inggris, Francis Drake kembali menjalankan tugasnya sebagai walikota. Kemudian, pada 1596, Francis Drake kembali ditugaskan oleh Ratu Elizabeth I untuk menjarah armada Spanyol di perairan Amerika. 

Pada pelayarannya kali ini, serangan Francis Drake berhasil ditangkis oleh Spanyol dan ia justru terkena disentri. Pada akhirnya, Francis Drake meninggal dunia pada akhir Januari 1596 di laut lepas Pantai Panama dan jasadnya dibuang ke laut.***